Klaten — Pergi dari rumah selama 25 tahun, pria berinisial A (38) warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, kembali pulang pada Rabu (25/1) lalu. Ternyata, tidak pulangnya A karena sakit dan kesulitan untuk berobat. Diketahui Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya tidak bisa digunakan karena harus mengurus administrasi kependudukan.
Kepala desa Sidowayah, Mujahid Jarianto saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (27/1) menjelaskan, A saat ini sedang mengidap gula darah dengan luka pada bagian kaki. Setiap hari untuk sementara bidan desa yang memeriksa dan menangani.
“Kondisinya sakit, sakit itu sejak dari sana (Bantul). Sakitnya gula darah, barusan tadi pagi dicek 265. Siang dan sore bidan sini yang menangani. Untuk pengobatan dengan kartu Indonesia sehat sedang kita upayakan,” jelasnya.
Dijelaskan Mujahid, secepatnya KTP akan diurus untuk jaminan kesehatan. Untuk sementara jika perlu biaya akan dibiayai desa atau dirinya.
Pengurusan KIS tidak bisa langsung sebab harus membuat KTP dulu. Padahal di data Kartu Keluarga (KK) nama A sudah dihapus.
“Dulu di KK dicoret, Kita sudah cari surat lahir ketemu dan surat nikah orangtua ditemukan, untuk masuk ke KK lagi perlu data pendukung,” kata dia.
Diterangkan Mujahid, untuk kepengurusan kependudukan, pemerintah desa akan berupaya terlebih dalam hal kesehatan, harus segera ditangani.
“Secepatnya kita carikan tapi pengobatan kan tidak bisa ditunda. Nanti sementara kita tangani dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Am (67), yang merupakan ibu A menuturkan, anaknya mengalami luka di bagian kaki. Saat ini kondisi kesehatannya sudah dicek di puskesmas.
“Sudah dicek kesehatannya. Masih di rumah saja,” tuturnya.
Diungkapkan Am, Anaknya mengalami luka di bagian kaki kanan. Telapak kakinya harus diperban.
“Untuk sementara masih ditanggulangi dengan pengobatan dari bidan dengan rutin,” pungkasnya.
Editor : Dhefi Nugroho