Timlo.net—Jepang dan Belanda akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan pembatasan chip untuk Tiongkok. Tujuannya adalah menghalangi ambisi negara itu untuk membangun kemampuan memproduksi chip secara domestik.
Perusahaan Belanda, ASML Holding HV akan dilarang untuk mentransfer mesin litografi ultraviolet dalam yang digunakan untuk produksi chip dan larangan serupa akan diberlakukan untuk Nikon Corp dari Jepang.
Usaha gabungan itu adalah perluasan dari kebijakan Presiden AS Joe Biden untuk membatasi kemampuan Tiongkok dalam memproduksi dan mengembangkan semikonduktor sendiri, yang digunakan untuk AI (artificial intelligence/ kecerdasan buatan) dan mesin pembelajaran dalam dunia militer. Tapi larangan ini juga berlaku untuk industri teknologi seluler.
Produsen perlengkapan di AS mengeluh jika larangan berdagang dengan Tiongkok berlaku hanya untuk perusahaan di AS maka hal ini akan mempengaruhi kemampuan kompetisi mereka. Hal ini menyebabkan pemerintah Belanda dan Jepang mempertimbangkan bagaimana ASML dan Tokyo Electron mengekspor mesin yang sama, tulis GSM Arena, Jumat (27/1).
CEO ASML, Peter Wennik memperingatkan jika kontrol ekspor mesin litografi yang dipimpin AS pada akhirnya akan mendorong Tiongkok mengembangkan teknologi canggih mereka sendiri. “Hal ini akan memerlukan waktu, tapi pada akhirnya, mereka akan mencapai hal itu,” kata Peter.
Editor : Ranu Ario