Solo — Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Solo memastikan proyek jalur tol lingkar timur-selatan menelan dana sekitar Rp 12,525 triliun. Hal itu didasari kajian DPUPR.
“Estimasi jumlah pengadaan lahan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo mencapai Rp 3,14 triliun dan biaya konstruksinya Rp 7,395 triliun,” kata Kepala DPUPR Solo, Nur Basuki, Sabtu (28/1).
Ia mengatakan, total beban lahan dan konstruksi mencapai Rp 10,60 triliun. Sementara estimasi biaya investasi jalan tol mencapai Rp 12,525 triliun.
“Semua kebutuhan lahan 2.333.658,56 m2 atau 233,37 Ha,” katanya.
Kebutuhan luas tanah untuk jalan tol Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo, kata dia, terbagi dalam tiga wilayah kabupaten. Yakni Kecamatan Jaten, Tasikmadu dan Kebakkramat di Kabupaten Karanganyar. Kemudian Kecamatan Mojolaban, Baki, Polokarto, Sukoharjo, Gatak dan Grogol di Kabupaten Sukoharjo. Lalu Kecamatan Wonosari, Delanggu, Polanharjo di Kabupaten Klaten.
Pembangunan jalan tol itu jadi salah satu upaya penting untuk mengurangi kemacetan. “Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo dengan panjang koridor 35,588 kilometer rutenya terkoneksi exit tol Delanggu dan Kebakkramat,” imbuh dia.
Editor : Marhaendra Wijanarko