Solo — SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo, tahun ini menginjak usia satu abad atau 100 tahun. Tentu usia tersebut sangat matang bagi sebuah lembaga sekolah. Guna menyemarakkan HUT 100 tahun, hajat geden (perayaan besar) digelar oleh panitia HUT 1 Abad SD Pangudi Luhur Santo Timotius dengan berbagai pagelaran.
“Beberapa kegiatan sudah kami persiapkan, salah satunya pada 11 Februari akan menggelar Wayang Wahyu. Kami mengundang sekolah-sekolah, gereja-gereja Kristen dan Katolik. Wayang Wahyu ini ceritanya diambil dari kitab suci,” ucap Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Santo Timotius, Thomas Marsono Adi Wiryono kepada media, Sabtu (28/1/2023).
Dia menyebut, pada Minggu (5/2/2023) mendatang, SD Pangudi Luhur Santo Timotius menggelar edukasi bersih jalan usai digelarnya Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi. Dimana saat itu para murid akan memperagakan dengan cosplay dokter kecil. Bahkan tak ketinggalan adalah penyelenggaran budaya lokal dengan menggelar lomba tari se-Solo Raya.
“Sudah sejak dulu Pangudi Luhur mempertahankan budaya lokal. Kami sering menggelar pentas tari dan kali ini menggelar lomba tari,” ujarnya.
Perjalanan penuh suka dan duka dilalui oleh sekolah yang berada di Jalan Sugiyopranoto No 1, Solo ini. Sekolah yang sudah ada sejak 3 April 1923, Seloso Wage ini pernah dipimpin oleh Bruder Timotius, seorang bruder pertama dari suku Jawa. Sebelumnya, sejak berdiri, SD Pangudi Luhur Timotius selalu dipimpin oleh bruder dari Belanda.