Karanganyar — Setelah hampir sepekan mogok ikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), korban perundungan SSR (16) akhirnya masuk sekolah pada Selasa (31/1). Seorang pengawal pribadi menyertai SSR mulai berangkat sampai pulang sekolah.
Hal itu disampaikan orangtua SSR, Agus Riyadi kepada wartawan di ruang kerjanya. Ia mengatakan pengawal berada di luar sekolah untuk mengamati dan melaporkan situasi putrinya. Pengawal itu juga siap bertindak jika SSR kembali mendapat perilaku tak menyenangkan dari teman sekelasnya yang disebut-sebut melakukan kekerasan psikologis.
“Saya ada pengawal. Jagain anak saya. Mengawasi di luar sekolah,” katanya.
Ia menyebut SSR sudah hampir sepekan bolos sekolah. Alasannya, jiwanya tertekan. Agus bahkan meminta bantuan psikolog agar kejiwaan putrinya yang goyah kembali pulih. Kembalinya SSR ke sekolah pada Selasa (31/1) tak lepas dari dorongan Agus.
Ia ingin mengetahui bagaimana respons pihak sekolah dan para pelaku perundungan usai surat somasi dilayangkannya. Di surat itu juga berisi pemberitahuan bahwa Agus yang merupakan pengacara kondang di Jaten telah melaporkan delapan siswi diduga pelaku perundungan ke polisi. Mereka juga dilaporkan melanggar UU ITE. Laporan itu berdasarkan bukti video mereka menghina atau menantang Agus Riyadi.