Timlo.net—ChatGPT saat ini sedang menjadi bahan diskusi hangat dalam industri teknologi. Model pemrosesan bahasa bertenagai AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan itu dikabarkan menimbulkan kegegeran di dunia. Beberapa perusahaan bahkan mengganti para pegawai mereka dengan software baru itu. Google adalah pesaing kuat software ini.
CEO Google Sundar Pichai berkata jika Google memberikan tantangan pada OpenAI yang dipakai ChatGPT. Alat Google itu akan mengizinkan para pengguna berinteraksi secara langsung dengan model bahasa canggih mereka sendiri. Hal ini dianggap sebagai langkah pintar dari perusahaan itu. Di satu sisi, langkah ini mengambil eksklusivitas mesin pencari Google dan akhirnya berdampak pada layanan intinya seperti Google Assistant.
Selama laporan keuangan mereka, Sundar membahas rencana Google memanfaatkan kekuatan AI, dan menyebut teknologi itu sebagai titik kritis. Dia juga menekankan sejarah kontribusi perusahaan itu terhadap perkembangan AI, termasuk kreasi aplikasi AI generatif. Sebuah contoh penting dari penerapan AI secara umum adalah penemuan obat.
Sundar menyebutkan jika Google sudah mempersiapkan untuk langkah baru ini sejak awal 2022. Model pertama yang dirilis untuk interaksi langsung dengan pengguna adalah LaMDA, AI percakapan perusahaan itu. Tapi belum diketahui bagaimana pengguna bisa berinteraksi dengan LaMDA. Google berencana merilis model ini dalam beberapa bulan ke depan.
Sementara itu rumor muncul jika Microsoft akan memakai ChatGPT pada Bing Search dan Microsoft Teams. Oleh karena itu, Google mulai merasakan tekanan untuk merilis teknologi AI mereka sendiri.
Perusahaan raksasa teknologi sudah menjadwalkan sebuah acara untuk memamerkan cara memakai AI untuk meningkatkan cara orang mencari dan berinteraksi dengan informasi, tulis Gizmo China, Jumat (3/2).
Acara itu akan disiarkan langsung di YouTube pada 8 Februari 2023 dan menjanjikan akan memberikan pandangan yang jelas tentang rencana Google dengan AI di masa depan. Lebih jauh, acara itu mungkin akan menunjukkan interaksi AI dengan aplikasi dan layanan Google.
Sundar menekankan jika Google akan memakai AI dengan hati-hati. Mereka merilis fitur-fitur dalam cara yang terkendali, dan memperbesarnya perlahan-lahan. Dia mengungkap keyakinan akan kesiapan pasar untuk produk-produk ini. Tapi dia mengakui jika masyarakat mungkin juga akan ragu. Tapi, keinginan untuk bereksperimen dengan AI cukup jelas. Keputusan Google untuk terjun ke arena AI juga akan memberikan kontribusi besar untuk perkembangan AI di masa depan.
Editor : Ranu Ario