Sragen — Pembangunan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Sragen yang berlokasi di wilayah Kelurahan Kwangen, Kecamatan Gemolong, dipastikan mulai dikerjakan pada tahun2023 ini. Kampus seluas 20,3 hektare itu menjadi Poltekpar terbesar se-Indonesia dan didesain oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan alokasi dana mencapai Rp 2,7 triliun.
Informasi itu disampaikan Sekda Sragen dr Hargiyanto, usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Direktur Poltekpar Bali, pada 24 Januari lalu.
“Kemarin saya sudah tanda tangan MoU dengan Direktur Poltekpar Bali. Sementara untuk pengelolaan Poltekpar Sragen di bawah Poltekpar Bali dulu. Karena untuk tahap awal pengelolaan Poltekpar Sragen dikelola oleh Poltekpar Bali, maka pembukaan pendaftaran mahasiswa baru akan dikelola mereka,” ungkap Sekda Sragen Hargiyanto.
Bupati Sragen dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, salah satu alasan kenapa anggaran yang diberikan pemerintah pusat sangat besar, karena Pemkab bersedia menghibahkan tanah kelas I di Gemolong. Selain itu juga melihat potensi yang dimiliki Sragen.
“Kami Pemkab tidak eman-eman menghibahkan tanah produktif kalau untuk pembangunan ekonomi di Sragen. Mulai 2023 ini sudah dialokasikan anggaran Rp 150 miliar untuk pembangunan gedung awal. Selain gedung kampus juga akan ada pembangunan hotel dan dapur untuk praktik para mahasiswanya,” jelas Bupati Yuni, usai acara Sosialisasi LSD, di Gedung Kartini Sragen, Jumat (3/2).