Karanganyar — Pemuda Penggerak dan Forum Anak Karanganyar bekerjasama dengan Yayasan Kakak memungut ribuan putung rokok di alun-alun Karanganyar serta sekitarnya saat berlangsung Car Free Day (CFD), Minggu (5/2). Ribuan putung rokok itu dipungut sampai tak bersisa hanya dalam waktu 15 menit saja. Aksi itu dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia.
Pejabat Humas Pemuda Penggerak, Cikal Ardina Sari mengatakan sedikitnya 1.850 puntung rokok yang berhasil dipungut dipungut. Selain itu juga ditemukan 18 bungkus rokok di sekitar Alun-alun Karanganyar.
Temuan ini sangat memprihatinkan di area yang mestinya bebas asap rokok. Hal ini merujuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Di mana area CFD sebagai tempat umum diatur termasuk dalam kawasan bebas rokok.
“Kami sangat prihatin sekali dengan kawasan CFD Karanganyar belum bebas rokok. Mestinya sesuai perda KTR, CFD menjadi bagian kawasan tanpa rokok,” kata dia.
Dia meminta Pemkab Karanganyar melaksanakan Perda KTR tersebut. Produk hukum itu jangan hanya menjadi macan ompong. Pada kesempatan itu, pihaknya juga menyosialisasikan bahaya rokok yang dapat menyebabkan kanker karena mengandung zat berbahaya.
Ironisnya lagi kini rokok semakin merambah ke anak-anak atau pelajar. Produk tersebut banyak beredar di masyarakat, diiklankan di banyak tempat dan dianggap menjadi produk normal membuat kalangan anak-anak mudah menjangkau dan mendorong mereka menjadi perokok pemula.
Koordinator aksi dari Forum Anak Karanganyar (Forakra), Attaya mengatakan kampanye anak Karanganyar terus digelorakan. Aksi yang dilakukan dengan melakukan polling untuk dukungan pelarangan penjualan rokok pada anak, longmarch untuk edukasi bahaya rokok, orasi dan aksi pungut puntung untuk melihat kepatuhan Kawasan Tanpa Rokok.
“Aksi ini ingin meluaskan informasi dan menyadarkan masyarakat tentang bahaya, memberikan kiat berhenti merokok dan mendukung implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho