Timlo.net—Berita integrasi OpenAI dengan Bing dan Edge mendongkrak kepopuleran aplikasi Bing. Untuk pertama kalinya, aplikasi itu menduduki posisi atas di App Store. Di Amerika Serikat (AS), aplikasi itu menduduki posisi 12 di antara semua aplikasi gratis iPhone. Menurut data.ai, jumlah unduhan aplikasi Bing naik 10 kali lipat secara global.
Hal ini menunjukkan keinginan yang jelas dari para pengguna untuk fitur AI. Para pengguna antusias mencoba mesin pencari dan browser itu saat ini.
Pada Rabu (8/2), CEO Microsoft Satya Nadella mengungkap rencana baru mereka untuk Bing, termasuk integrasi model bahasa OpenAI dengan layanan perusahaan itu.
OpenAI akan menyediakan para pengguna pengalaman seperti memakai ChatGPT di dalam mesin pencari buatan Microsoft itu. Jadi mereka bisa berkomunikasi dengan chatbot AI untuk pertanyaan yang lebih kompleks dan bantuan dalam menciptakan konten, seperti menulis postingan LinkedIn. Microsoft juga merilis browser Edge versi baru dengan fitur-fitur AI terpasang di bagian sidebar.
Saat ini, Bing baru itu masih terbatas dalam tahap preview. Pengguna harus bergabung dalam daftar tunggu untuk mencoba fitur-fitur AI itu, tulis Gizmo China, Kamis (9/2).
Microsoft mengungkap jika jutaan pengguna akan diundang untuk mencoba fitur baru ini dalam beberapa minggu ke depan. Perusahaan itu juga merancang cara-cara baru supaya para pengguna tidak menunggu lama untuk mencoba fitur AI baru.
Kepopuleran aplikasi Bing secara tiba-tiba mengungkap permintaan yang besar terhadap AI dan ancaman potensial untuk Google. Google saat ini membayar Apple, miliaran dollar setiap tahunnya untuk menjadi mesin pencari default di Safari. Tapi jika banyak pengguna beralih ke Bing atau Edge untuk mencoba fitur AI Itu, Google bisa kehilangan pangsa pasar mereka.
Aplikasi Edge tidak mengalami lonjakan kepopuleran seperti Bing. Aplikasi itu menduduki posisi 3 dalam App Store di Amerika Serikat (AS) untuk kategori utilitas.
Editor : Ranu Ario