Solo — Pengurus Masjid Agung Solo mendesak Pemkot Solo untuk segera menindaklanjuti hasil penyusunan master plan revitalisasi Masjid Agung Solo.
Diketahui Masjid Agung Keraton Surakarta terakhir kali direvitalisasi dalam skala besar 2005.
“Koordinasi antara pengurus masjid dan Pemkot Solo untuk mengawal kelestarian Masjid Agung Solo sebagai cagar budaya nasional,” kata Ketua Pengurus Masjid Agung Solo M Muhtarom, Kamis (9/2).
Dia meminta pada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menindaklanjuti master plan yang sudah lama ada. Hal itu sangat penting agar masjid butuh perbaikan.
“Saya kira biar menjadi destinasi wisata religi dan masjid yang bersejarah. Jadi butuh perbaikan mendesak,” katanya
Menurut dia, revitalisasi Masjid Agung Solo harus segera dilakukan karena membutuhkan penanganan. Dia mengatakan ada bagian-bagian material kayu yang telah lapuk.
“Kondisi masjid masih aman bagi jemaah, tapi kondisi lapuk bisa berkembang. Kalau bisa segera, harus kami lestarikan, apabila terlalu lama asumsinya 10 persen bisa menjadi 20 persen lapuknya,” papar dia.
Dia mengatakan Masjid Agung Solo dibangun pada era Pakubuwana III atau sekitar 270-an tahun lalu. Revitalisasi struktur inti bangunan dilakukan kali terakhir pada Wali Kota Solo Jokowi atau 2005. Revitalisasi serambi dan atap pada 2012.
Editor : Dhefi Nugroho