Ia pun mengatakan di antara para eks Napiter yang keluar dari Lapas tidak semuanya telah berikrar setia kepada NKRI dan menginsyafi perbuatannya, sehingga hal itu disebutnya menjadi tantangan bagi BNPT ke depan.
“Setidak-tidaknya dalam data kami sekitar 80 persen adalah bagian dari mereka-mereka yang masih bersikukuh dengan pendiriannya, dengan ideologinya. Jadi karena memang kita menghadapi kelompok kita menghadapi kelompok yang memang di antara mereka masih ada yang yakin dengan apa yang diyakini adalah sebagai sebuah kebenaran. Inilah tantangan kita di masa yang akan datang,” ujar Komjen Pol Boy Rafli.
Menurut Komjen Pol Boy Rafli, hal itu karena para eks napiter tersebut mengalami kekeliruan dalam berpikir atau distorsi kebenaran sehingga pemberian hukuman tahanan dan program deradikalisasi menjadi sulit untuk memberikan efek jera.
“Jadi fakta-fakta itulah yang mendorong pada akhirnya ketika ada ajakan-ajakan dari pihak-pihak lain yang sebenarnya dia pernah terkait, dia ulangi lagi. Jadi memang kita mengevaluasi masalah ini dan kemudian pentingnya kolaborasi dalam pengawasan yang kita tingkatkan,” ujar Komjen Pol Boy Rafli.