Semarang — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyiapkan paket beras fortifikasi untuk diberikan kepada 1000 ibu hamil (Bumil) yang beresiko melahirkan bayi stunting, atau mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan akibat kekurangan gizi.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yuni Rahayuningtyas mengatakan, setiap Bumil yang terdaftar masing-masing akan menerima paket berisi 5 Kg beras fortifikasi setiap bulan selama enam bulan. Beras fortifikasi merupakan beras yang sudah diperkaya kandungan nutrisinya.
“Setiap bulan, Bumil (yang terdaftar) akan menerima 5 kilogram beras selama 6 bulan,” kata Yuni saat dihubungi, Jumat (24/2/2023).
Selain itu, lanjut Yuni, paket beras tersebut akan dibagikan kepada 1000 ibu hamil yang tersebar di lima kabupaten di Jateng yang menjadi fokus penanganan stunting. Lima kabupaten tersebut yakni Brebes, Blora, Magelang, Purbalingga, dan Temanggung.
Yuni menjelaskan, saat ini proses pendataan calon penerima beras fortifikasi terus dilakukan dan ditargetkan selesai pekan ini. “Kami harus memastikan bantuan beras fortifikasi ini tidak salah sasaran. Untuk itu, kami harus pastikan para bumil yang ada di daftar memenuhi kriteria untuk dibantu,” jelasnya.