Timlo.net — Mengendari alat mesin pertanian combine harvester, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen padi di lahan milik kelompok tani Pangudi Tani, Dusun Krasak Desa Boto, Bancak, Kabupaten Semarang, Senin (27/2/2023) sore. Menurutnya, panen padi dengan alat mesin pertanian sangat cepat.
“Penggunaan alat ini, angka losses panen hanya sekitar tiga sampai lima persen. Bandingkan dengan menggunakan sabit, bisa mencapai 11 persen lebih,” terang Mentan Syahrul Yasin Limpo –seperti dilansir laman jatengprov.go.id.
Mentan berharap, pertanian di Kabupaten Semarang menjadi motor penggerak laju peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah. Sekaligus mempertahankan kapasitas pertaniannya sebagai salah satu lumbung padi nasional. Dengan tingkat produksi panen rata-rata enam ton gabah kering panen (GKP) per hektare, dia yakin, ketersediaan beras nasional akan aman.
Tahun lalu, lanjutnya, berdasarkan data BPS, produksi beras nasional mencapai angka tertinggi dalam 77 tahun terakhir. Tercatat 32 juta ton beras tersedia dengan konsumsi per tahun mencapai sekitar 30 juta ton.
“Pertanian masih menjanjikan keuntungan bagi para petani. Hanya mutu budidaya pascapanen dan pemasarannya harus ditingkatkan,” tegasnya.