Solo — Kawasan bangunan pertokoan di Dukuh Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dinilai menjadi penyebab menyempitnya daerah aliran sungai (DAS) Kali Jenes. Dengan penyempitan yang terjadi tentu akan mengakibatkan peresapan air menurun hingga berakibat banjir.
“Kalau dari warga kami, tentu inginnya dibongkar (bangunan pertokoan),” ujar Kepala Desa Pabelan, Kabupaten Sukoharjo, Sri Handoko saat berbincang dengan wartawan pada Kamis (2/3).
Menurutnya, kawasan Dukuh Mendungan, Desa Pabelan kerap terendam banjir ketika Kawasan Boyolali mengalami hujan deras. Alhasil, air yang mengalir di Kawasan Sungai Kali Jenes meluap ke perkampungan. Aliran Sungai Kali Jenes yang berada di sisi utara Jalan A Yani tepatnya mulai dari simpang tiga UMS hingga perempatan Kleco, dipenuhi dengan pertokoan. Hal itu, diperparah dengan pendangkalan yang terjadi di anak Sungai Bengawan Solo. Sehingga, jika terjadi hujan deras di Kabupaten Boyolali dan Solo maka akan berakibat melubernya air sungai tersebut.
“Mau kemana lagi airnya, jika tak meluber dan memasuki perkampungan warga kami,” tandas Handoko.
Handoko menceritakan, tahun ’90an dahulu, aliran Kali Jenes yang ada di Dukuh Mendungan sangatlah lebar. Di pinggir sungai tersebut juga terdapat rel kereta api yang mengarah ke Pabrik Gula di Gembongan, Kecamatan Kartasura.