Solo — Masjid Raya Sheikh Zayed dipadati Pedagang Kaki Lima (PKL) setelah diresmikan untuk umum pada 1 Maret. Keberadaan PKL tersebut dikhawatirkan akan mengotori kawasan masjid.
Berdasarkan pantauan Timlo.net, ratusan PKL membuka dasar di sisi timur Masjid Zayed dari pagi sampai pukul 21.00 WIB. Mereka menjual makanan dan minuman dengan gerobak serta lapak lesehan.
Tak hanya itu, PKL penjual oleh-oleh juga ada yang berjualan di pintu masuk Masjid Zayed dengan cara berjualan keliling membawa barang dagangan menghampiri pembeli.
Sebagian besar PKL yang berjualan dengan gerobak merupakan warga setempat. Sedangkan PKL keliling dari luar Kota Solo.
“Baru lima hari ini membuka usaha jual minuman PKL di sisi timur Masjid Zayed. Selama berjualan laris manis,” kata seorang penjual makanan, Hartini (44), Senin (6/3).
Ia mengatakan banyak pembeli tetangga ikut jualan juga menjadi PKL. Jumlah PKL semakin banyak sekitar ratusan orang yang berjualan mulai dari pagi sampai malam.
“PKL luar Kota Solo juga mulai bermunculan dengan jualan minuman dan makanan ringan keliling mendekati wisatawan. Saya berharap PKL bisa tertib jualan dan jaga kebersihan,” ucap dia.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemkot memperingatkan PKL untuk menjaga kebersihan. Hal ini sangat penting karena tempat ibadah jangan sampai kotor.
“Jumlah pedagang kaki lima yang biasa berjualan di Masjid Raya Sheikh Zayed tergolong banyak. Jangan sampai kotor,” kata Gibran.
Editor : Dhefi Nugroho