Karanganyar — Sebanyak 11 unit bus disiapkan Pemkab Karanganyar untuk memulangkan para perantau di wilayah Jabodetabek ke kampung halamannya pada akhir ramadan mendatang. Kuota penumpang 11 unit bus tersebut sudah terisi penuh.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar Bambang Prasetyo mengatakan program mudik gratis akan dilaksanakan saat musim Lebaran nanti. Program ini sempat terhenti tiga kali lebaran kemarin akibat pandemi Covid-19.
“Sembilan bus sesuai petunjuk nanti pemberangkatan dari Taman mini pada 15 April. Kemudian dua bus back up dari provinsi pemberangkatannya tanggal 17 April. Tempatnya di mana masih dikoordinasikan,” kata dia, Minggu (12/3).
Program mudik gratis disiapkan Pemkab untuk mengakomodasi warga perantau yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Pemkab menggandeng Paguyuban Warga Karanganyar (Pagaranyar) yang akan mewadahi warga di perantauan untuk mudik Lebaran.
Sedangkan untuk program mudik gratis dari provinsi, Pemkab menyerahkan sepenuhnya ke provinsi.
Biasanya bus mudik gratis program provinsi untuk penurunan penumpang akan dilakukan di Terminal Tirtonadi Solo. Sedangkan program mudik gratis Pemkab Karanganyar akan turun di Alun-alun Karanganyar.
Program mudik gratis pemkab terakhir berjalan pada 2019 lalu. Kemudian sejak itu program mudik ditiadakan karena kebijakan Pemerintah Pusat saat itu terkait larangan mudik karena pandemi Covid-19.
Bambang menyebut, pihaknya juga akan menyediakan fasilitas untuk pengiriman kendaraan maupun barang milik peserta program mudik gratis 2023. Penyediaan layanan mudik gratis ini akan dilakukan Pemkab Karanganyar dengan penunjukan langsung.
“Untuk 11 bus kapasitas 550 penumpang,” katanya.
Koordinator Pagaranyar, Sukirdi Suryo mengatakan jumlah perantau asal Karanganyar mencapai 35.000 orang. Program mudik gratis yang disediakan Pemkab pada tahun ini menurun drastis dibanding terakhir di 2019 lalu. Di mana di 2019 ada 32 unit bus yang disediakan Pemkab Karanganyar.
“Tahun ini hanya sembilan bus mudik gratis dari Pemkab dan dua dari provinsi. Meski jumlahnya menurun, kami tetap berterimakasih kepada Pemkab Karanganyar. Pastinya, kuota penumpang habis. Anggota kami ada 35 ribu orang lebih yang ada di Jabodetabek,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho