Klaten — Kebakaran yang terjadi di Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Senin (13/3) pagi, diduga akibat kecelakaan kerja saat menggiling kain.
Kejadian tersebut dijelaskan sang pemilik usaha, Fatah (23). Saat kejadian dirinya sedang tidak berada di lokasi kejadian, namun ada karyawan yang menggiling. Karyawan tersebut sempat panik, lalu mencari air. Dia mengatakan saat itu mesin pompa air mati, namun api terlanjur membesar.
“Jadi posisi pada waktu kejadian, saya tidak menggiling, yang menggiling ada orang lain. Terus ada teriakan kobongan kobongan gitu. Tadi sudah usaha ngambil air di kamar mandi, tapi mesin sanyonya mati, terus merembet ke rumah. Cepat banget, 15 menit ludes,” jelasnya.
Menurut Fatah, ada blower yang sedang beroperasi lalu keluar api dari pembuangan udara blower, lalu menyambar bahan isian bantal dan guling. Diketahui bahan tersebut mudah terbakar, lantaran seperti kapas.
“Yang saya ketahui itu tadi kan di blower isian bantal itu, terus keluar api dari knalpot, apinya itu menyambar isian yang sudah di blower, terus merembet ke semua kapas-kapas tadi,” terangnya.
Kejadian ini membuat panik karyawan. Warga sempat memadamkan secara manual, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun kejadian tersebut tidak bisa dikendalikan dan api terus membesar.
“Ya panik, pasti panik, kan ada api besar terus tiba-tiba kebakar semua kan ya panik, soalnya bahannya kan ruwo (banyak). Jadi api cepat menyambar,” ungkapnya.
Diketahui, tempat produksi ini telah beroperasi lama. Produksi bantal guling yang berbahan kapas disetorkan hingga ke Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
“Ini tempat produksi sekaligus tempat tinggal,” katanya.
Untuk kerugian, Papar Fatah, total bangunan yang terbakar, menyeluruh tempat tinggal, sekaligus gudang produksi usaha, sehingga taksiran kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“Isinya ya kapas itu terus bantal gulingnya tuh mudah terbakar jadi ya udah terbakar, kalau kekurangannya ya sama bangunannya Rp200 juta lebih,” pungkasnya.
Editor : Dhefi Nugroho