Karanganyar — Harga Gabah Kering Panen (GKP) di kalangan petani merangkak naik sampai Rp5.000 perkilogram. Padahal harganya sempat jatuh di level Rp4.300 per kilogram akibat cuaca basah.
“Panenan di MT 1 membuat harga gabah kering panen berfluktuasi. Itu dipengaruhi cuaca yang masih hujan,” kata Kabid Ketahanan Pangan Dispertan PP Budi Sutrisno kepada wartawan, Senin (13/3).
Seiring berjalan waktu, musim mulai beralih ke kemarau. Intensitas hujan berkurang memperbaiki kualitas gabah kering panen.
Tim Dispertan mencatat harganya merangkak mulai Rp4.700 perkilogram. Bahkan jika dipanen memakai alat combine bisa mencapai Rp5.300 perkilogram dan Rp5.000 perkilogram memakai thresher.
“Harapan kami, di bulan Maret sampai April, di kabupaten Karanganyar yg memiliki potensi panen sekitar 12.000 hektare ini, para petani mendapatkan harga GKP lebih baik,” katanya.
Disebutnya, harga GKP saat ini sebenarnya sudah lebih tinggi dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Permendag no 24 Tahun 2020, dimana HPP GKP dipatok 4.200/kilogram.
Pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang merumuskan HPP baru yang akan menggantikan Permendag 24 Tahun 2020 dengan memperhatikan tentang peningkatan biaya produksi teman teman petani.
“Harapannya, petani bisa mendapat margin lebih besar dari hasil bercocok tanamnya,” katanya.
Tim Dispertan PP juga mendapati harga beras di pasaran selisih tipis dengan HET. Sehingga, berencana menggelar pasar murah supaya mencegah kenaikan harga beras melebihi HET.
“Kami juga terus memantau perkembangan harga beras di pasar. Karena salah satu peran Bapanas dan kami yang di daerah ini adalah menyeimbangkan/menstabilkan harga pangan, sehingga harapan kami, masyarakat dapat membeli bahan pangan dengan harga wajar, dan pada saat yang sama si produsen pangan juga masih mendapatkan keuntungan,” katanya.
Pada akhir pekan kemarin, harga beras medium di pasar-pasar tradisional di Karanganyar mencapai 11.600 perkilogram. Harga ini masih di atas HET yaitu 9.450 perkilogram, tetapi masih di bawah rerata nasional saat ini Rp 11.800 per kilogram.
“GPM bersamaan dengan Pameran Gedhen Karanganyar besok 16-19 maret di Gedung Kebudayaan. Beras dan komoditas lainnya dijual harga miring oleh Bulog dan Pemkab,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho