Solo — Gapura peninggalan Keraton Solo yang menjadi penanda batas masuk wilayah Kota Solo dihantam bus Batik Solo Trans (BST) baru-baru ini. Gapura yang terletak di Kawasan Jurug, Kecamatan Jebres itu mengalami rusak di bagian sisinya.
Namun, hal itu ternyata bukan kali ini saja terjadi. Peristiwa serupa juga pernah menimpa tugu pembatas peninggalan Paku Buwono (PB) X di Kawasan Kleco, Kecamatan Laweyan, Solo.
“Dulu pernah, gapura Kleco tahun ’80an. Juga dihantam bus. Bahkan, lebih parah dari yang Jurug kemarin. Sampai tulangannya itu hancur,” ungkap putri Paku Buwono XII, GKR Koes Moertiyah saat ditemui Timlo.net, Kamis (16/3) siang.
Peristiwa itu dianggapnya sebagai musibah. Tak ada satu pun yang menginginkan hal tersebut. Dirinya meminta, agar bangunan penanda batas di sisi timur masuk Kota Solo itu dikembalikan seperti semula.
“Jika butuh bantuan, nanti kami bersedia membantu,” ucap Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo itu.
Pihaknya yakin, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menentukan langkah yang tepat mengembalikan banggunan tersebut.