Karanganyar — Nama Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Karanganyar Ilyas Akbar Almadani dicatut pelaku penipuan bermodus menawarkan lelang kendaraan Kemenkeu.
Terungkapnya pencatutan nama Ilyas Akbar Almadani ini terungkap setelah nomor WhatsApp yang menggunakan foto profilnya menghubungi salah satu anggota Komunitas Paguyuban Bakso Nusantara.
Awalnya nomor yang mencatut nama ilyas menanyakan kabar pada salah satu anggota komunitas Paguyuban Bakso Nusantara.
Sapaan itu pun dibalas sampai pencatut nama Ilyas itu pun akhirnya menawarkan kendaraan, mulai dari sepeda motor hingga mobil pada anggota komunitas Paguyuban Bakso.
Dalam brosur yang dikirim itu terdapat logo Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.
Brosur itu berisi kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang hendak di lelang.
Sadar bila yang mengirimkan Whatsapp bukanlah Ilyas Akbar Almadani, penerima WhatsApp itupun menanyakan kelanjutannya bagaimana.
“Terus pripun,” tanya penerima WhatsApp dari oknum yang mengaku sebagai Ilyas.
Kemudian pertanyaan itupun dijawab oleh oknum yang mencatut nama dan foto dirinya.
“Kalau ada dana 5juta sya akan bantu untuk pengambilan unit nya,” jawab pelaku itu.
Saat dikonfirmasi, Ilyas membenarkan adannya oknum yang mencatut nama dan foto dirinya untuk di jadikan profil WhatsApp.
Menurut Ilyas, dirinya sudah mendapatkan laporan adanya oknum yang mencatut nama dan fotonya.
“Ya, benar, saya juga sudah dilapori sama komunitas KPBN Bakso mas Satrio,” papar Ilyas, Jumat (17/3).
Menurut Ilyas sejauh ini belum ada laporan adanya korban yang sudah transfer uang pada oknum yang mencatut nama dan profilnya.
“Sejauh ini belum ada yang melaporkan korban yang sudah transfer uang,” terangnya.
Meskipun belum ada korban dari oknum yang mencatut nama dan foto profilnya itu, Ilyas telah memerintahkan pada DPD Partai Golkar Karanganyar untuk membuat laporan pencatutan dirinya itu pada pihak Kepolisian, dalam hal ini Polres Karanganyar.
“Saya sudah meminta pada pihak DPD untuk membuat laporan ke polisi,” tegasnya.
Ia mengatakan, kejadian di mana namanya dicatut bukanlah yang pertama kali terjadi.
Untuk itu, pihaknya meminta siapa saja yang menerima WhatsApp mengatasnamakan dirinya, untuk terlebih dahulu menghubunginya. Ini dilakukan agar jangan sampai ada korban dari pencatutan tersebut.
Editor : Dhefi Nugroho