Karanganyar — Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar akan melakukan skrining bagi warga suspek tuberkulosis (TBC).
Merujuk data terdapat 350 warga suspek TBC di Karanganyar. Mereka akan menjadi sasaran Kader Komunitas dilakukan edukasi sekaligus pengecekan dahak untuk penegakan diagnosa TBC.
Ketua Yayasan MSI Karanganyar, Shubuha Pilar Naredia mengatakan bersama Dinkes telah duduk bersama menyusun strategi Perayaan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2023. Kegiatan ini akan diisi dengan upaya penemuan kasus baru TBC oleh Kader Komunitas di 14 Kecamatan di Kabupaten Karanganyar.
“Penemuan kasus baru dikerjakan melalui kegiatan Investigasi Kontak,” kata dia, Sabtu (18/3).
Dia mengatakan Kader Komunitas akan memberikan edukasi serta skrining bagi warga yang memiliki gejala TBC, seperti batuk beberapa hari untuk dibantu proses pengecekan dahak di Laboratorium Fasyankes. Di Karanganyar ada sekitar 350 suspek TBC.
Selain melakukan skiring pada warga usia dewasa melalui pengecekan dahak, penemuan kasus TBC juga akan dilakukan dengan menyasar anak balita.
Pengecekan ini dapat dilakukan melalui tes mantoux pada balita serta anak yang memiliki berat badan rendah dan cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir.
Kader Komunitas akan berkolaborasi dengan Programaer TBC Puskesmas dan bidan wilayah dalam pelaksanaannya.
“Kegiatan ini kita gelar dalam menyambut peringatan HTBS 2023, dengan tema Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho