“Hari pertama di Alun-Alun Pengging, Kecamatan Banyudono, kami memberi ruang dan kesempatan kepada musisi Pengging, kira-kira ada lima grup musik baik itu keroncong, Koes Ploesan, band-band-an, dangdutan, campursari, yang menampilkan seniman di Kecamatan Banyudono pada Selasa tanggal 21 [Maret],” kata dia.
Kemudian pada hari kedua, Rabu (22/3), Supana menjelaskan di tempat yang sama akan ada hiburan musik dangdut.
Supana mengungkapkan, untuk pemandian yang biasa digunakan padusan masyarakat tak hanya satu atau dua umbul. Di kompleks Umbul Tirto Marto, sebut dia, ada Umbul Siraman Ndalem dan Umbul Dudo, kemudian di luar ada Umbul Sungsang dan Umbul Kendat.
Sementara di Tlatar, pihaknya juga telah menyiapkan hiburan untuk memeriahkan tradisi Padusan.
Pada hari pertama, jelas Supana, akan ada musik Koes Ploesan dan dangdut. Kemudian, di hari kedua pertunjukan penyanyi asli Boyolali yang sedang diminati publik, Bastian WN.
“Padusan ini kami selenggarakan untuk memberi ruang kepada masyarakat karena ini sudah jadi tradisi. Ketika mau masuk Ramadan kan orang menyucikan diri dengan pola dan cara masing-masing. Biasanya diawali dengan mandi besar di destinasi wisata air,” ujarnya.