Timlo.net — Sri yang masih berusia belasan tahun, hendak dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak pejabat. Berdalih bakal hidup lebih layak, Si emak tak lagi menghiraukan risiko yang bakal dialami jika anaknya menikah di usia anak.
Beruntung, Sri tidak menerima begitu saja apa yang dilakukan emak dan bapak. Dia berusaha mencari cara agar terhindar dari perjodohan tersebut, dengan berpura-pura hamil. Siswa SMP itu pun berlagak mual dan muntah.
Orang tuanya pun curiga Sri tengah berbadan dua. Di tengah keriwuhan itu, datanglah Goroh, teman satu SMP. Orang tua Sri pun curiga Goroh yang menghamili Sri. Keadaan pun semakin riuh. Kemudian datanglah bidan desa yang berkunjung, dan memeriksa remaja putri itu. Hingga diketahui, ternyata Sri tidak hamil.
Cerita itu ditampilkan saat Sosialisasi Penanganan Stunting melalui Pentas Seni dan Nonton Bareng, yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, di Balai Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Senin (20/3/2023) malam. Dikemas lebih santai, pesan yang disampaikan pada sosialisasi tersebut diharapkan lebih difahami masyarakat.
Bidan yang diperankan staf Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Temanggung Endang Lestari menyampaikan, anak seusia Sri jangan dinikahkan dulu. Karena alat reproduksinya belum matang, sehingga jika melahirkan bayinya berisiko stunting.