Solo – Sampah masih menjadi permasalahan pelik yang belum terselesaikan di berbagai kota-kota besar di Indonesia, karena volume nya setiap tahun cenderung meningkat. Sebagai upaya membantu pemerintah dalam menangani permasalahan volume sampah, Sharp Indonesia menggelar Sharp Ecobition Workshop di SMA 8 Surakarta.
“Kita mengajak generasi untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan dan turut berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” ucap Public Relations & CSR Supervisor PT Sharp Electronics Indonesia, Imam Muda, Sabtu (25/3).
Seperti diketahui, Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki permasalahan serupa. Dimana saat ini volume sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Putri Cempo yang berada di wilayah kelurahan Mojosongo sudah terlalu banyak menampung sampah.
Berdasarkan data yang dikutip dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 tercatat volume sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton dan di tahun 2022 naik menjadi 70 juta ton. Peningkatan volume sampah dipengaruhi oleh kepadatan jumlah penduduk dan gaya hidup masyarakat yang lebih memilih membeli makanan daripada memasak sendiri terutama saat bulan Ramadan. Mayoritas sampah yang dihasilkan adalah sampah rumah tangga.
“Sharp Ecobition Workshop ini digelar untuk merayakan hari ulang tahun Sharp Corporation yang ke 110 tahun serta sebagai bukti nyata bahwa Sharp sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan,” imbuhnya.