Karanganyar — Lantaran ditarik tiket masuk, banyak pengunjung mengurungkan niatnya berwisata ke Kemuning Sky Hill. Hal itu mengakibatkan pelaku UKM di sana sepi transaksi.
“Sejak ditarik tiket Rp 10 ribu sini jadi sepi. Loket buka sejak tiga bulan lalu. Yang ke sini itu anak-anak sekolah. Segitu memberatkan,” kata seorang pelapak, Harti yang juga warga Dusun Sumbersari Desa Kemuning kepada wartawan, Kamis (30/3).
Ketua Paguyuban Rejeki Semulur, Suharno mengatakan ada 27 pedagang yang membuka lapak di kawasan kebun teh. Pedagang tersebut ada sebelum jembatan kaca Kemuning Sky Hills dibangun.
Para pedagang juga telah meneken perjanjian dengan PT Rumpun Sari Kemuning (RSK), di mana salah satu poin isinya tentang kewajiban pengguna warung memberikan konstribusi kepada PT RSK senilai Rp 150.000 per bulan per warung. Pedagang mengeluhkan sepinya pembeli hingga berimbas pada penurunan pendapatan. Hal ini dikarenakan pengunjung dikenai retribusi masuk kawasan Rp 10.000 per orang.
“Jadi banyak lapak pedagang sepi. Tidak semua sepi. Namun retribusi masuk kawasan itu memberatkan sehingga kami minta dihentikan,” katanya.