Wonogiri — Para petani ikan di karamba jaring apung (KJA) Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri memilih memelihara kucing untuk menghalau serangan tikus. Pasalnya, hewan pengerat(tikus) kerap merusak karamba milik petani ikan tersebut.
“Sejak 2012 saya pelihara kucing di sana,” ujar salah satu pemilik KJA, Tedianto, Minggu (9/4).
Menurut dia, tikus kerap merusak jaring karamba ikan milik petani di WGM. Kondisi ini sering kali membuat jengkel petani ikan. Pihaknya mengaku enggan menggunakan racun tikus. Sebab, dikhawatirkan bisa membunuh ikan-ikan yang ada di karamba.
“Akhirnya saya bawa musuh alaminya, saya pelihara kucing di sini,” katanya.
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti dari mana datangnya tikus-tikus itu. Namun ada kemungkinan, tikus itu sengaja berenang dari tepi waduk atau bersembunyi di dalam kapal ketika dirinya mengirim pakan ikan.
“Tikusnya ndak dimakan, tapi dibuat mainan si kucing sampai lemas lalu mati. Dulu banyak tikus di sini, sekarang sudah jarang. Insting pemburunya kucing kan masih ada,” ujarnya.
Tedi mengatakan, selama ini kucing itu dipelihara dengan baik. Tiap hari diberi makan. Kucing itu tidak memangsa ikan yang sehat. Akan tetapi terkadang kucing itu mengambil ikan yang telah mati mengapung di atas air dan ikan-ikan yang dalam kondisi stres.
Mula-mula kata Tedi, dirinya hanya memelihara satu ekor kucing pejantan dan satu ekor betina. Kini, kucing itu telah berkembang menjadi banyak. Namun, saat ini karamba itu dihuni delapan ekor kucing.
Terpisah, Ketua Paguyuban Pembudidaya Ikan Waduk Gajah Mungkur Nila Kencana Sugiyanto menambahkan, sejumlah pemilik KJA di WGM memelihara kucing di tengah perairan untuk mengatasi masalah tikus. Dia sendiri memelihara satu kucing di karamba miliknya.
Sugi menyebut, saat ini populasi tikus sudah berkurang. Setelah para petani memelihara kucing di karamba masing-masing.
Editor : Dhefi Nugroho