SOLO – DPC PDIP Solo mendaftarkan 45 bacaleg DPRD Solo secara resmi ke KPU Solo, Kamis (11/5). Proses pendaftaran sendiri berlangsung unik, di mana menggunakan tradisi budaya Indonesia, yakni wayang orang. Berangkat ke KPU, mereka mengendarai onthel dan andong. Mereka juga memakai baju lurik warna merah dan ikat kepala motif batik.
“Tujuan utamanya bagaimana masyarakat Kota Solo supaya mau mencintai, menghargai budaya bangsanya sendiri. Bukan budaya bangsa lain yang dihargai,” terang Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo
Dikatakan, ada 45 bacaleg yang didaftar lengkap. Sebanyak 45 persen terdiri dari generasi muda yang ‘Ikat’. Kenapa menggunakan ‘ikat’, ini punya tujuan kader harus punya integritas, kredibilitas, elektabilitas, dan trengginas. Jadi kalau sudah punya itu dalam satu kesatuan itu siap untuk dipilih menjadi petugas partai. Petugas partai itu bukan jongos, bukan pesuruh, bukan petugas partai untuk mencari duit.
“Namun petugas partai yang ditugasi melayani masyarakat, berjuang meraih sebuah kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat bukan kesejahteraan dirinya sendiri,” jelas Rudy.
Disinggung kenapa menggunakan lurik, Rudy mengaku, kader harus lurus dalam pengabdian, ikhlas dalam pelayanan. Untuk sepeda dan andong juga ada filosofinya. Sepeda itu artinya ‘sopo eling pangeran, entuk donya akhirat’, jadi teman-teman itu harus ingat kepada Tuhan, ketika melaksanakan tugas, yang Islam harus salat, yang kristen katolik harus ke gereja, yang hindu budha ke vihara dan sebagainya.
“Jadi, selama kita berpegang pada iman kepercayaan masing-masing tidak akan menyimpang dan takut akan Tuhan,” jelasnya.
Pada Pemilu 2024 mendatang, Rudy berharap meraih 35 kursi di DPRD Kota Solo. Rudy juga berharap Pemilu 2024 nanti bisa berjalan dengan damai dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk masyarakat Kota Solo.
Editor : Dhefi Nugroho