SOLO – Destinasi wisata tepian sungai memiliki potensi untuk dikembangkan. Dengan menjual keindahan alam dipadukan dengan suara gemericik aliran air, dinilai mampu mengurangi kepenatan yang diakibatkan kesibukan kerja harian.
Ya, inilah yang menjadi gagasan dari Bacaleg DPR RI Dapil V Jateng dari Fraksi PAN, Muhammad Al Amin saat berbincang dengan wartawan, Senin (29/5).
“Berkaca dari pengalaman saya saat berada di Malaysia. Di Kota Putra Jaya, saya disuguhi dengan pemandangan destinasi wisata air yang ada di bantaran sungai juga persawahan yang indah sekali. Bukan hanya merupakan wisata air saja, melainkan banyak sekali kegiatan yang menjadi pendukungnya. Dari joging berjalan kaki menyusuri persawahan sambil menikmati gemericiknya air sungai. Ini bisa di buat di Kota Solo atau daerah lain seperti Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten,” terang anggota DPRD Kota Solo itu.
Menurut politikus yang akrab disapa Mas Amin ini, destinasi wisata air di bantaran sungai di Malaysia bisa dipakai gowes untuk sepeda gunung.
Saat melakukan aktivitas tersebut, pengunjung disuguhi dengan pemandangan persawahan serta sungai di pagi hari. Sedangkan di sore hingga malam hari, pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan cahaya lampu warna-warni menghiasi lokasi wisata yang dikelilingi persawahan dan sungai.
“Ini merupakan wisata hati tersendiri, serasa malam hari yang nyaman,” ungkapnya.
Konsep wisata di Negeri Jiran Malaysia ini, kata Mas Amin, dapat diadopsi Indonesia. Khususnya di wilayah Jateng maupun Solo Raya.
Pasalnya, di wilayah Sukoharjo maupun Solo juga memiliki aliran Sungai Bengawan Solo. Di sisi lain, Boyolali juga memiliki aliran sungai Jenes yang bermuara di Bengawan Solo. Lalu di Klaten, juga memiliki banyak sumber mata air yang tak pernah kering saat kemarau.
“Kalau yang saya lihat di sini ya, di Kawasan Kalipepe Land. Itu, konsepnya hampir mirip. Terhubung jembatan, bisa dipakai sepedaan juga dilengkapi kuliner. Kalau malam, juga bagus banget itu,” ungkap politisi Partai PAN tersebut.
Terkait wisata di Kalipepe Land, Mas Amin mengaku, lokasinya sangat strategis. Bahkan, berdekatan dengan Bandara Adi Soemarmo dan tak jauh dari kawasan Sukoharjo, Boyolali, Solo maupun Klaten.
“Dan yang perlu jadi perhatian banyak pihak bahwa keberadaan Kali Pepe Land bisa menyerap tenaga kerja cukup banyak dari desa setempat sekaligus UMKM-nya. Ini sangat bagus dibuat percontohan di daerah lain dan perlu didukung oleh banyak pihak, termasuk pemerintah daerah setempat,” ungkapnya.
Ditegaskan Mas Amin, apabila ada keterkaitan langsung dengan bantaran sungai, tentu ada semacam persyaratan khusus dari segi keamanannya. Artinya, selain dibangun semacam parapet, tanggul yang sangat kokoh sebagai penahan gelombang banjir, juga bangunan pendukung untuk keamanan, kenyamanan bagi pengunjung sangat penting sekali.
“Kalau masalah keamanan, mungkin bisa dibicarakan. Namun, peluang untuk mengembangkan pariwisata itu yang susah. Karena, kawasan dengan keindahan alam itu anugerah. Tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkannya,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho