Magelang — Perayaan Waisak 2567 Buddhist Era (BE) yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang berlangsung khusyuk sekaligus meriah. Selain dihadiri umat Buddha di Indonesia, perayaan Waisak di Candi Borobudur juga diikuti Biksu dari berbagai negara.
Hal itu, juga tidak lepas dari peran pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan Candi Borobudur sebagai pusat peribadatan umat Buddha seluruh dunia. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun tangan menjadi mandor dalam penataan kawasan Candi Borobudur.
Beberapa proyek terkait dengan penataan kawasan Candi Borobudur mendapat perhatian dari Ganjar. Penataan kawasan Borobudur tidak hanya fisik semata, tetapi juga meliputi event, sport tourism, seni, budaya, balkondes, hingga partisipasi masyarakat.
Di antaranya proyek pengolahan sampah di Desa Tuksongo, pembangunan community center di Desa Kembanglimus, pembangunan Gerbang Palbapang, dan pengembangan desa akses budaya Mendut-Pawon, di Desa Bojong, Magelang.
Wakil Ketua Waisak 2023 Bante Dhammavuddho mengatakan, penataan kawasan Borobudur tidak hanya memanjakan umat Buddha yang hendak beribadah. Keberhasilan penataan kawasan Borobudur juga berhasil menyedot pelancong dari berbagai negara.