Karanganyar — Para peternak kambing dan domba mempreduksi kenaikan permintaan hewan kurban non sapi pada Idul Adha 1444 H. Para peternak optimistis kambing dan domba lebih aman dari serangan penyakit, khususnya lumpy skin disease (LSD) pada sapi.
Ketua Koperasi Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Berkah Mendo Lawu, Joko Rianto memastikan, ribuan ternak yang dikelola 257 anggotanya sehat. Selama ini belum pernah muncul kejadian luar biasa (KLB) penyakit ternak di kandang para anggota. Terlebih, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mengawasi ketat kondisi ternak.
“Dinas memberi disinfektan. Sebotol dilarutkan ke 1.000 liter air. Disemprotkan ke kandang. Kandang bebas bau dan membunuh kuman. Untuk perawatan ternak diserahkan ke masing-masing. Antisipasi koreng secara mandiri dan dengan medis,” kata Joko Rianto, Senin (5/6).
Disebutkan, 257 anggota HPDKI Berkah Mendo Lawu mampu menyediakan ribuan ekor kambing domba berkualitas kurban. Mereka memelihara ternaknya di 100-500 kandang yang tersebar di 17 kecamatan. Ia memprediksi permintaan meningkat pada Idul Adha nanti. Hal ini tak lepas dari kesadaran masyarakat memilih hewan kurban sehat.
“Wabah LSD kemarin itu membuat sebagian peternak dan pedagang sapi trauma. Kemungkinan enggak mau ambil risiko. Ada beberapa anggota Asosiasi Peternak dan Penggemukan Sapi Seluruh Indonesia (APPSI) beralih ke kambing domba. Masyarakat yang berniat kurban akan mencari kambing dan domba yang relatif lebih tahan serangan penyakit,” katanya.
Penting diketahui, LSD menyerang ratusan sapi di Karanganyar beberapa waktu lalu. Hingga kini, dinas terkait masih menangani kasus itu.
Editor : Marhaendra Wijanarko