Wonogiri — Sejumlah warga Desa/Kecamatan Paranggupito mengaku sudah membeli air bersih pada musim kemarau tahun ini. Pemkab Wonogiri bakal mengupayakan pipanisasi untuk sambungan air bersih ke rumah-rumah warga.
“Satu tangki air bersih isi 6000 liter kalau di tempat saya Rp 150 ribu. Kalau di daerah yang lebih jauh harganya juga bisa lebih,” ujar Sri Lestari, Rabu (7/6).
Air bersih yang dibeli kata Sri, bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari selama dua pekan. Itu pun kata dia air digunakan secara hemat. Air bersih yang dibeli digunakan untuk memasak, mandi dan mencuci piring. Lalu untuk mencuci pakaian, warga memilih memanfaatkan air telaga yang tak jauh dari pemukiman.
“Sudah jarang hujan. Kemarin siang gerimis,” kata Sri.
Sebenarnya tutur Sri, di daerahnya sudah terdapat jaringan air bersih. Namun dirinya hingga kini belum mampu memasang sambungan air. Beberapa tetangga dekatnya sudah memasang sambungan air bersih itu.
Tetangga juga ada yang nyelang (menyalurkan air) ke tempat yang sudah punya ledeng (sambungan air). Kalau nyelang ya ikut urunan bayar,” terangnya.
Oleh sebab itu, saat musim hujan warga menampung air hujan ke dalam bak penampungan. Air itu nanti bakal digunakan sehari-hari.
Saat kemarau, dia membeli air tangki karena air hujan yang ditampung sudah habis. Dengan begitu, ada pengeluaran untuk pembelian air bersih.
Lebih lanjut Sri menceritakan, di tahun 1993 silam dirinya mengaku pernah menjual perhiasan. Uang hasil penjualan perhiasan itu lalu dibelikan air bersih.
“Kalau habis airnya beli. Harus bisa menyisihkan penghasilan saya dan suami saya untuk air. Kan air juga kebutuhan pokok,” paparnya.
Kepala Desa (kades) Ketos Sukatno mengatakan beberapa warganya sudah membeli air tangki. Meski begitu, jumlahnya tak sebanyak dahulu. Sebab, sudah ada infrastruktur air bersih yang diupayakan Pemkab Wonogiri.
Setidaknya, kata kades, ada 10 bak penampungan air PDAM yang tersebar di desa itu. Setiap tampungan bisa memuat 6.000 liter air.
“Ada beberapa (yang beli air tangki). Karena jarak dari tampungan seperti dari Dusun Nglaran dan Kuniran. Mungkin juga karena nunghu dulu (antri mengambil air), akhirnya beli,” katanya.
Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan pihaknya bakal melakukan peningkatan pelayanan air bersih di Kecamatan Paranggupito. Dia juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah kades di sana diantaranya Kades Gunturharjo dan Gudangharjo.
“Kita akan ada upaya, dari hidran umum kita tarik ke sambungan rumah biar lebih mudah,” katanya.
Untuk persoalan air bersih, pihaknya sudah menganggarkan APBD Rp4-6 miliar untuk penambahan pelayanan air bersih dalam wujud pipanisasi. Sudah dilakukan upaya pengeboran sumber air di sejumlah titik.
“Ini untuk men-support ketersediaan air di HU yang ada. Target kami, coverage pelayanan air bersih bisa mencapai 90 persen,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho