Sukoharjo – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo berencana me-regrouping belasan sekolah dasar (SD) negeri. Bahkan harapannya, regrouping membuat SD negeri berubah menjadi sekolah unggulan.
“Sejumlah SD akan kita regrouping, namun harus kita teliti dulu. Jadi perlu disiapkan, tidak serta merta meregrouping,” ucap Kepala Disdikbud Kabupaten Sukoharjo Heru Indarjo, Jumat (9/6/2023).
Menurut Heru, proses regrouping ini harus berlandaskan peraturan bupati, assesmen kepala sekolah, termasuk sekolahnya. Dimana harus mempersiapkan infrastrukturnya, anggaran dan IT.
“Mungkin nanti 2024 baru kita laksanakan. Jadi nanti kita regrouping dijadikan satu menjadikan sekolah unggulan,” beber Heru.
Heru menyebut, permasalahan regrouping ini diantaranya sejumlah SD negeri mengalami kekurangan murid setiap pendaftaran peserta didik baru. Fakta di lapangan, terdapat SD negeri dari kelas I-VI yang total jumlah siswanya hanya 12-30 anak. Bahkan ada yang satu kelas hanya memiliki dua siswa.
“Permasalahan ini kalau dilihat dari operasional tidak memungkinkan, pemborosan. Dari sisi operasional tidak mampu, karena kan tidak boleh menarik biaya dari orang tua siswa. Kemudian pengembangan juga susah, karena dana BOS (bantuan operasional siswa)-nya kan sesuai jumlah siswa (SD),” terangnya.
Keputusan mengubah seluruh SD termasuk SMP menjadi sekolah unggulan ini diantaranya untuk peningkat mutu sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik, termasuk sarana-prasarana (sarpras) penunjangnya. Bahkan selain sisi akademi, kedepan juga akan dikembangkan sekolah unggulan berbasis nasionalis religius.
“Nantinya di setiap kecamatan ada satu, paling tidak akan ada 12 sekolah unggulan se-Kabupaten Sukoharjo,” tandas Heru.
Editor : Dhefi Nugroho