Solo — Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Bin Ibrahim al Mubarak menyayangkan pemberitaan di Indonesia yang terlalu membesar-besarkan permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkena kasus hukum di Arab Saudi.
Menurut Mustafa, media massa di Indonesia terlalu sering membesarkan kasus kecil yang terjadi di Arab Saudi. “Yang terjadi kemudian opini publik menjadi marah dan rakyat terpengaruh,” kata Mustafa, Rabu (24/4), di Kampus UNS, Kentingan, Jebres.
Pihaknya mengakui kasus-kasus yang terjadi mengingat warga Arab Saudi bukanlah malaikat. Namun demikian, atas kasus yang terjadi, Mustafa meminta diselesaikan secara hukum mengingat di Arab Saudi pun ada pengadilan, kejaksaan dan kepolisian yang akan memproses pelanggaran hukum.“Itu kasus-kasus kecil, jangan dibesar-besarkan dan jangan digeneralisir,” jelasnya.
Dikatakan, beberapa waktu lalu ada ada anak umur 4 tahun yang merupakan anak warga Saudi yang dibunuh oleh TKI. Atas kejadian itu, Mustafa mengaku tidak membesar-besarkannya. “Begitu pula saat beberapa hari lalu ada warga kami yang dibunuh di sini kami juga tidak membesar-besarkan masalah yang ada. Kami juga tidak kemudian melakukan moratorium pariwisata bagi warga kami,” tuturnya.
Meskipun demikian, Mustafa mendukung sepenuhnya pertukaran tenaga kerja antara Indonesia dan Arab Saudi. “Tenaga kerja profesional seperti dokter, perawat kenapa tidak dikirm ke Arab Saudi dengan mengatasi kendala bahasa yang ada. Saya kira Indonesia bisa melakukan itu,” pungkasnya.