Solo – Remaja satu ini mempunyai segudang pengalaman di dunia otomotif, siapa yang tidak mengenal Rio Haryanto, laki-laki kelahiran Solo, 22 Januari 1993 ini telah membawa nama harum bangsa Indonesia di kancah balap mobil. Bukan sesuatu yang mustahil untuk meraih cita-citanya, karena dukungan keluarga apalagi ayahnya Sinyo Haryanto. Ayahnya mengenalkan dunia otomotif pada Rio Haryanto sejak dirinya berusia 5 tahun. Dukungan keluarganya pun tanpa putus diberikan untuk mewujudkan satu langkah mengharumkan Bangsa Indonesia.
Mengawali debutnya di balap mobil tahun 2001, dia berhasil meraih Juara Cadet Asean Kart Festival dan menjadi Runner Up Indonesian Cadet National Karting Championship, kemudian tahun 2002 prestasinyapun mengalami peningkatan dengan menjuarai Cadet Asean Kart Festival dan Indonesian Winner Cadet National Karting Championship mendapat penghargaan sebagai pegokart Junior Terbaik dari Ikatan Motor Indonesia, prestasinyapun tidak hanya berhenti sampai di sini, putra bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Penywati ini masih menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dengan berkiprah di Gokart dan Formula sekaligus. Hasilnya, Rio pernah menyandang gelar juara Asia Formula 2.0. Konsistensi dalam balap mobil itulah yang dimiliki laki-laki yang masih berstatus pelajar di FTMS Global Singapore untuk mengejar berbagai kompetisi yang diadakan di luar negeri.
Bagi Rio, kemenangan di kandang sendiri di Indonesia terbukti sangat penting. “Sentul adalah titik balik bagi saya karena itu adalah balapan di rumah sendiri dan saya lebih tahu tentang sirkuit Sentul dari pada pembalap lain “ katanya. “Dari sesi latihan saya manjadi yang tercepat dan kemudian dalam 4 race saya kembali menjadi yang tercepat, sempurna. Itu benar-benar kesempurna bagi saya dan ketika saya sampai ke Singapura, saya mempunyai rasa percaya diri yang besar untuk melanjutkan Kompetisi”
Kiprahnya dalam dunia balap memang perlu dibanggakan, bukan lagi sebagai pembalap Junior namun sudah menjadi pembalap yang patut diperhitungkan dalam balap Internasional. Tahun 2008 lalu dia berhasil mencatatkan sebagai pegokart Asia pertama menempati pole position kelas Junior Grand Final Rotax Max Challenge di sirkuit La Conca, Italia November 2008, dia juga ikut dalam kompetisi Formula Asia 2.0 Championship dan meraih Juara beberapa seri serta meraih posisi runner up juga.
Memasuki tahun 2009 pun prestasinya melesat jauh ke depan, dipilihnya tim Meritus Racing milik Peter Thompson bukan tanpa alasan, Rio memilih tim Meritus yang juara selama bertahun-tahun dengan hasil tes pra musim yang menunjukkan Rio tercepat di kelasnya. Bagi Peter Thompson, presiden Meritus Racing mengibaratkan Rio layaknya seekor bebek dengan air, dia menganggap bahwa Rio merupakan pembalap yang sangat luar biasa di setiap uji coba dan secara konsisten selalu unggul dengan pembalap lainnya.
Rio Haryanto mempercayai bahwa kemenangannya meraih gelar juara Formula BMW Pacific akan berguna bagi kelanjutan karir di dunia balap internasional, apalagi dia merupakan orang Indonesia satu-satunya yang berhasil meraih gelar tersebut.
(Sumber: rioharyanto.com dan beberapa sumber lain yang sudah diolah)