Karanganyar – Sukarelawan dari SMKN Jenawi dan Pejuang Social Community (PSC) menghibur pasangan pengidap penyakit kronis asal Dusun Klatak Rt 01/Rw I Desa/Kecamatan Karangpandan, Maryadi-Hanita, Jumat (8/11). Mereka juga membagi sembako dan kebutuhan lainnya ke keluarga kurang beruntung itu.
“Keluarga ini butuh disupport. Kami merasa tergerak untuk membantu, sekaligus mengajarkan nilai kepahlawanan bagi peserta didik dalam bentuk menyayangi sesama,” kata Kepala SMKN Jenawi, Sri Eka Lelana.
Ia membawa peserta didiknya menjenguk Maryadi-Hanita. Sejumlah sembako dan peralatan sekolah diberikannya ke keluarga itu.
Pasangan tersebut memiliki dua anak berkuliah dan bersekolah. Di dalam rumah yang telah direhab pemerintah itu, Hanita terbaring lemas dengan selang infus tertancap di tangan.
Penyakit kanker rektum yang dideritanya, menyulitkan wanita ini beraktivitas. Disebut-sebut, dokter sudah menyerah dengan penyakit kronis tersebut.
“Anak sulungnya sudah dewasa dan akan bekerja. Semoga bisa menggantikan sang ayah menjadi tulang punggung keluarga. Sebab, sang ayah juga sakit-sakitan,” lanjut Eka.
Dalam perbincangan Eka dengan Maryadi, terungkap kisah pilu keluarga itu. Maryadi ternyata mengalami kelainan jantung. Hal itu diketahuinya pada 2017 lalu, ketika ia sedang bekerja di kolam ikan.
“Batuk-batuk enggak berhenti. Kemudian keluar dahak disertai darah dari hidung dan mulut,” urai Maryadi.
Ia pun dilarikan ke RS Dr Moewardi Solo dan menjalani rawat inap selama 3 hari di sana. Dokter mendiagnosa dirinya mengalami jantung bocor. Ironisnya, lubang katupnya terlalu lebar untuk bisa dipasang ring melalui operasi. Ia harus ke rumah sakit lain yang bisa menangani kasus tersebut.
“Selama ini bertahan dengan alat yang ditanam di dada. Itu hanya sementara. Alatnya memakai baterai,” katanya.
Meski dilarang bergerak banyak dan kecapaian, ia memaksakan diri bekerja meski hanya berdagang kecil-kecilan untuk menyambung hidup. Maryadi berjualan roti bakar di depan SDN Karangpandan. Untungnya, biaya sekolah dan kuliah dua anaknya ditanggung kerabat dekat.
Siswa kelas XII SMKN Jenawi, Rosyid mengaku bersimpati dengan kondisi keluarga itu. Ia merupakan salah satu siswa yang ikut menjenguk dan berdonasi.
“Semoga bisa sembuh. Sangat sedih jika itu saya alami sendiri. Rasanya pasti sangat berat,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho