Solo – “Saya merasa terharu dengan penampilan para seniman senior tadi.” Itulah ungkapan kegembiraan yang keluar dari salah satu tokoh Performing Arts Presenters dari Amerika Serikat setelah menyaksikan karya seni Mugiyono, dkk di Teater Arena, Taman Budaya Surakarta, Rabu 17/02. Alasannya, mereka kagum terhadap eksistensi beberapa seniman Solo yang meskipun sudah tidak muda, tetap semangat dalam berkesenian.
Dalam kunjungannya ke Indonesia yang berlangsung antara 13-21 Februari tersebut, Rachel Cooper (Direktur Program Kebudayaan dan Seni, Asia Society), Rebecca Blunk (Direktur Eksekutif New England Foundation for the Arts Philip Bither, Kurator Senior, Seni, Walker Art Center, Minneapolis), Margaret Lawrence (Direktur Program, Hopkins Center, Hanover), Peter Taub (Direktur Program Pertunjukan, Museum of Contemporary Art/Chicago) , Mark Russell (Direktur Artistik dan Produser, Under the Radar, The Public Theater, New York), Ken Foster (Direktur Eksekutif, Yerba Buena Center for the Arts, San Francisco), Lisa Booth (President, Lisa Booth Management, New York), Cecily Cook (Officer Program, Asian Cultural Council, New York) dan Sherwood Chen (Program Officer untuk Alliance for California Traditional Artists, San Francisco) memasukkan Solo sebagai salah satu kota tujuan, selain Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.
Mengutip siaran pers yang dikeluarkan oleh penyelenggara bahwa sebenarnya program ini merupakan kerjasama antara Asia Society (New York), New England Foundation for the Arts (NEFA) dan Kelola. Program ini dimaksudkan untuk membangun jejaring seni budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat. Rachel Cooper sendiri mengatakan bahwa pemahaman antar para pelaku seni budaya Amerika Serikat dan Indonesia merupakan langkah awal untuk memulai kerjasama lebih lanjut. Untuk itulah mereka berkenan untuk datang dan mengenali seniman Indonesia yang berpotensi yang nantinya akan diundang dalam berbagai pertunjukan di Amerika Serikat sebagai kegiatan pertukaran seni budaya.