Solo — Lantaran tidak terima anak bungsunya selalu diejek, Anjar Widodo alias Jodoh (30) nekat membacok rekannya bernama Diki (25) warga Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Akibat bacokan ssenajata tajam jenis clurit itu, tangan sebelah kiri Diki nyaris putus.
“Saya tidak terima anak saya diejek oleh dia (korban),” kata Jodoh saat digelandang, di Mapolsek Pasar Kliwon, Kamis (14/11) siang.
Peristiwa bermula, saat korban dan tersangka yang sering berhubungan lantaran jual beli burung di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon. Namun, tiba-tiba ucapan yang dilontarkan korban terhadap anak pelaku yang baru berumur dua bulan dinilai tidak sopan. Hingga akhirnya, istri tersangka mendengarnya dan melaporkan peristiwa itu ke tersangka.
“Kata istri saya, dia (korban) ngomong ke anak saya tentang hal tidak senonoh. Dia juga mengata-ngatai saya hal tidak benar,” ujar Jodoh.
Awalnya, tersangka tidak menghiraukan hal tersebut. Hingga akhirnya, dia melihat sendiri di status korban yang menyinggung dirinya. Sempat terlibat adu mulut diantara keduanya. Namun, hal itu berhasil diredam.
“Sampai, dia lewat di rumah saya. Dia bilang, nek wani ditrekne ae le (kalau berani dilanjutkan saja). Saya panas, langsung ambil clutit. Dia bawa kayu, sempat memukul saya tapi berhasil saya tangkis. Lalu, saya balas dengan clurit,” kata Jodoh.

Terkait hal itu, Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Tegar Satrio Wicaksono mengatakan, pihaknya menerima laporan dari keluarga korban. Dari laporan itu, ditindaklanjuti dengan melakukan penangkapan.
“Pelaku sempat kabur, tapi berhasil kami amankan dan diproses secara hukum,” kata Tegar.
Selain tersangka, pihaknya juga mengamankan sebuah senjata tajam jenis clurit yang digunakan untuk melukai korban.
Akibat perbuatannya, tersangka Jodoh dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Editor : Marhaendra Wijanarko