Solo – Kota Surakarta atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan kota Solo, pada hari ini, Rabu (17/2) sore, menggelar pawai karnaval di sepanjang Jalan utama Solo, Jalan Slamet Riyadi. Pawai yang mengambil nama Boyong Kedaton tersebut membuat warga Solo tumpah ruah menyaksikan karnaval dalam memperingati hari jadi kota Solo yang ke-265.
Pawai dimulai pada pukul 15.00, dengan rute dari lapangan Kota Barat lalu melewati jalan Slamet Riyadi dan menuju ke Balaikota Surakarta. Para peserta pawai terdiri dari banyak elemen masyarakat di kota Solo seperti, Pemerintah Kota Surakarta, perwakilan dari Keraton Surakarta, beberapa instansi sekolah, beberapa perusahaan di Solo, beberapa komunitas kecil, dan masih banyak lagi peserta pawai yang sangat identik dengan apa yang dimiliki kota Solo.
Rombongan peserta berangkat dari lapangan Kota Barat menuju Balaikota dengan berjalan kaki sesuai urutan rombongannya. Parade pertama diawali dengan rombongan yang berasal dari campuran peserta dengan membawa spanduk yang bertuliskan “Kirab Boyong Kedhaton 2010”, lalu rombongan berikutnya menyusul seperti abdi dalem Keraton Surakarta, Putra dan Putri Solo, di tengah-tengah parade tampak rombongan Walikota Surakarta, Jokowi dan wakil Walikota Rudy yang menunggangi kereta kuda.
Tak lupa adalah karnaval mobil hias yang dibentuk beraneka macam budaya khas Solo. Mobil-mobil hias yang dibentuk menyerupai Gunungan dalam Grebeg Maulud, Kiai Rajamala, dan Tugu Pasar Gedhe membuat para penonton sangat antusias terutama anak-anak. Mereka seakan takjub melihat pawai yang meriah semacam ini. Jalanan menjadi tumpah ruah, sepanjang Jalan Slamet Riyadi disesaki warga yang ingin melihat langsung dari dekat dan beberapa orang terlihat mengabadikan gambarnya melalui kamera. Hingga pukul 17.00 kirab Boyong Kedathon telah usai, dan warga yang menyaksikan pun berhamburan membubarkan dari karena kirab Boyong Kedaton telah selesai dan berjalan lancar.