Solo — Sistem parkir elektronik non tunai (Pak’e Noni) akan diterapkan di sejumlah ruas jalan di Kota Solo. Penggunaan sistem ini diyakini dapat meningkatkan efisiensi pembayaran, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Bambang Pramono mengatakan penerapan sistem pembayaran parkir tersebut sesuai dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Program GNNT, merupakan salah satu program yang diprakarsai oleh Bank Indonesia. Bertujuan untuk mendorong perubahan metode pembayaran transaksi yang semula mayoritas masih tunai menjadi non tunai dengan menggunakan media elektronik.
“Dengan penerapan transaksi keuangan secara non tunai tentunya menjadi lebih inklusif, transparan, akuntabel serta mampu meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan efisiensi perekonomian nasional,” terangnya kepada wartawan, Jumat (15/11).
Pembayaran parkir melalui sistem parkir elektronik non tunai (Pak’e Noni), menurutnya akan diterapkan di tujuh ruas jalan di Kota Solo. Meliputi satu ruas di Jl Slamet Riyadi, satu ruas di Jl Sutawuaya, tiga ruas di Jl Dr Radjiman dan dua ruas Jl Honggowongso. Dengan menggunakan uang elektronik dalam bentuk aplikasi smartphone (server based).
“Penerapan sistem elektronik itu saat ini bekerjasama dengan LinkAja,” jelasnya.
Namun demikian, pada tahap berikutnya, lanjut dia, masyarakat akan dapat membayar parkir elektronik non tunai menggunakan uang elektronik dalam bentuk kartu (chip based) bekerjasama dengan Bank Jateng, BNI, BTN, BRI, Bank Mandiri dan BCA.
Untuk itu, Bank lndonesia Solo akan terus berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan Pemerintah Daerah Kota Solo dan perbankan. Kaitannya dalam pelaksanaan edukasi untuk mendorong kesatuan masyarakat dalam parkir elektronik non tunai serta mendukung terwujudnya Solo Smart City.
Editor : Marhaendra Wijanarko