Boyolali — Sesuai visi misi Boyolali, yakni Pro Investasi, Pemkab Boyolali mulai menjajagi masuknya investor asing ke Kota Susu ini. Salah satunya investor dari Korea Selatan. Rencananya, investor dari Negeri Ginseng tersebut bakal mendirikan industri tekstil. Praktis kondisi ini disambut positif oleh Bupati Boyolali Seno Samod
Menurut Bupati, berdasarkan hasil kunjungannya ke Korea Selatan beberapa waktu lalu, diperoleh hasil dimana ada investor yang tertarik menanamkan modalnya dan mendirikan industri di Boyolali. Tentu saja hal ini membuat pihaknya bangga dan segera ditindaklanjuti.
”Rencananya, pada Bulan Januari tahun depan mereka sudah kick off. Ya kita tunggu saja dalam sebulan dua bulan ini untuk pembicaraan face to face di Boyolali. Dan rombongan dari Korea akan datang, dan saya sudah siap-siap, untuk menyiapkan langkah-langkah seperlunya,” ungkap Bupati Boyolali Seno Samodro, Rabu (15/5).
Dijelaskan, investor dari Korea Selatan ini bakal menanamkan modalnya untuk industri bidang tekstil dan garmen. Bahkan sebanyak 70 perusahaan asing sudah mendaftarkan diri bakal menanamkan investasinya di Boyolali jauh-jauh hari sebelumnya. Sehingga tinggal pembicaraan lebih lanjut saja.
Saat disinggung hasil positif adanya investor asing tersebut, Bupati mengatakan, investor dari Korea tersebut merupakan pemain baru di Indonesia. Dimana hasil usaha dari investor itu nanti untuk ekspor. Sedangkan hasil positifnya adalah, perusahaan itu bakal menyerap ribuan tenaga kerja yang ada di Boyolali ini.
“Tidak ada alasan untuk menolak investor dari Korea. Masyarakat Boyolali nanti yang akan menerima keuntungan,” tandas Bupati.
Sementara menanggapi adanya sejumlah perusahaan yang bakal merelokasi pabriknya ke Boyolali, Bupati mengaku siap menfasilitasi. Meski demikian, ada beberapa hal yang menjadi kendala. Yakni adanya persoalan yanga ada dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta tingginya harga tanah di Boyolali ini.