Solo – Yudiana, pemuda kelahiran 1972, terus bertahan dengan inovasi mengembangkan kreasi kerajinan celengan di Ngarsopuran.
Usaha Yudiana itu berawal dari hobi membuat pernik-pernik dari bahan alami seperti pelepah pisang kering, dan biji-bijian. Yudiana menekuni usaha itu sekitar 3 tahun lalu, namun usahanya sempat terhenti lantaran dia diajak seorang teman untuk beralih membuka usaha jual beli ponsel di sebuah pusat perbelanjaan di Singosaren.
Usahanya kembali ditekuni lagi setelah ia mendapatkan tempat berjualan di night market Ngarsopuran. Dia membuat celengan unik dari pelepah pisang yang ditempeli bermacam-macam biji-bijian, selain itu Yudiana juga membuat kotak tisu dari batang lidi.
“Hasil kerajinan ini saya pasarkan ke luar kota dengan cara menitipkan barang dagangan ke teman-teman. Terkadang saya barter dengan teman saya, biasanya saling menukar barang dagangan untuk dijual.” ungkapnya sambil memilin tali rami untuk hiasan celengan.
Kendala yang dihadapi Sekarang di night market Ngarsopuro memang terbatasnya waktu jualan yang hanya setiap Sabtu saja. Usaha yang dijalaninya memang dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk merintis dan memulai menjadi usaha yang mandiri dan kreatif.