Solo — DPRD Solo mengapresiasi langkah Pemkot Solo dalam memberlakukan penarikan parkir secara elek tronik (e-parkir) di tujuh lokasi akhir November ini. Meski demikian penerapan e-parkir tetap jadi sorotan mengingat masih ada temuan alat e-parkir kerap rusak dan penerapan e-parkir tidak berjalan maksimal.
“Perlu dilakukan perhitungan yang matang soal konsep e-parkir atau e-retribusi pajak yang diberlakukan Pemkot. Semuanya bagus, tapi harus berjalan maksimal di lapangan,” ujar Wakil Ktua DPRD Solo, Sugeng Riyanto kepada Timlo.net, Selasa (19/11).
Sugeng menyarankan, sebelum Dinas Perhubungan (Dishub) Solo menerapkan e-parkir harus terlebih dulu memaksimalkan simulasi dalan penggunaan alat e-parkir. Hal itu sangat penting untuk mengukur kemampuan alat ketika digunakan petugas juru parkir (Jukir).
“Ya dengan simulasi, kita jadi tahu layak atau tidak alat e-parkir digunakan. Kalau error langkah antisipasi apa yang dilakukan supaya e-parkir tetap jalan,” papar dia.
Ia tidak ingin penarikan retribusi mandek akibat alat e-parkir error. Pemkot harus mengantisipasi sejak sekarang supaya e-parkir berjalan dalam jangka waktu lama tidak hanya jangka pendek.
Editor : Marhaendra Wijanarko