Solo — Tim Judo Solo gagal mengulang prestasi seperti di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2013 silam. Saat ajang Porprov di Banyumas lima tahun lalu, Judo Solo mampu meraih dua medali emas, dan empat perak. Sedangkan di Porprov 2018 di Solo hanya memperoleh satu medali emas, delapan perak dan empat perunggu. Pejudo senior Endang Sri Lestari menyelamatkan Solo di porprov kemarin dengan meraih emas di kelas -57 kg.
“Secara prestasi cenderungnya menurun. Dalam waktu dekat ini akan digelar rapat untuk evaluasi kenapa prestasi judo dari 2009 sampai 2018 itu menurun,” ucap sekretaris umum pengkot Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Solo, Ahmad Bahar, Jumat (9/11).
Sebagai tuan rumah, tim judo Solo menempatkan sembilan atletnya di final namun hanya satu yang mampu dapat emas. Hasil ini tentu cukup jeblok dan judo Solo segera melakukan evaluasi kedepannya.
Tercatat delapan medali perak disumbangkan oleh para atlet judo Solo yakni Ratih Kumalasari (-78 kg) putri, Afifati Chika (-70 kg) putri, Muh Mithahun (-100 kg) putra, Yusuf Mulyadi (-90 kg) putra. Kelas juno kata (Wahyu Widhi dan Dian swika), Kelas Nage no kata (Mahendra ollo & Hendra Taufiq), Andrea (-45 kg) puti dan Aprilia Sendy (-52 kg) putri. Untuk medali perunggu, Harwanti (-63 kg) putri, Ananta Hendry (-55 kg) putra dan Hei an Bayau (-60 kg) putra.
“Persiapan buat Porprov sudah kami lakukan dengan menggelar latihan rutin, termasuk ikut berbagai kejuaraan yang ada. Persaingan memang ketat, semua atlet yang ikut porprov bagus-bagus,” tandasnya.
Editor : Wahyu Wibowo