Wonogiri — Kalangan aktivis pendamping penyandang disabilitas di Wonogiri mengapresiasi dengan adanya kuota dua persen dalam rekrutmen CPNS tahun ini. Hal ini dinilai sebagai wujud keterpihakan pemerintah terhadap kaum difabel untuk mendapatkan hak dan kesetaraan sebagai warga negara umumnya.
“Tapi, temen-temen disabilitas kemarin mengalami kendala dan bahkan menyulitkan mereka. Pasalnya grade pendidikan mulai dari D3 hingga S1, sehingga mereka sulit mengaksesnya,” ungkap salah satu aktivis pendamping disabilitas Wonogiri, Novianti Munajat, Kamis (21/11).
Dijelaskan, kaum disabilitas di Wonogiri kebanyakan hanya lulusan SMA sedarajat. Sementara itu untuk tingkat pendidikan D3 atau S1 jarang dijumpai. Bahkan, pada kenyataan yang banyak juga kaum difabel yang tidak sama sekali bersekolah lantaran berbagai faktor salah satunya faktor ekonomi.
“Harapan saya, dalam proses rekrutmen CPNS ini untuk grade pendidikan untuk jalur disabilitas melihat situasi dan kondisi kewilayahan,” jelasnya.
Terpisah, Kasie Rehabilitasi Dinsos Wonogiri Noer Nugrohowati menyatakan bahwa ada 8.491 penyandang disabilitas di Wonogiri. Kebanyakan mereka hanya mengenyam bangku pendidikan SD dan SMP serta ada juga hingga duduk dibangku SMA.
Editor : Wahyu Wibowo