Solo — PDAM Toya Wening Solo memastikan pencemeran limbah di Sungai Bengawan Solo mulai turun setelah musim hujan. Meskipun demikian, petugas tetap melakukan pemantauan di lapangan untuk mencegah terjadinya pencemaran limbah.
“Pencemaran limbah di Sungai Bengawan Solo mulai turun. Musim hujan di daerah hulu membantu membawa limbah dengan cepat terbuang ke daerah hilir,” ujar Humas PDAM Solo, Bayu Tunggul kepada Timlo.net, Jumat (29/11).
Setelah hujan mulai turun, kata dia, pencemaran sungai mulai berkurang. Pengolahan air oleh PDAM pun sudah semakin lancar. Air Sungai Bengawan Solo pantauan paling keruh di Sungai Kali Samin di Sukoharjo dan Sungai Kali Jenes, dan Sungai Premulung di Semanggi.
“Kali Samin lebih banyak membawa limbah alkohol. Sedangkan Kali Jenes dan Sungai Premulung kebanyakan merupakan limbah pabrik tekstil. Kami pantau kali ini limbah tidak sampai masuk IPA Semanggi,” kata dia.
Ia mengungkapkan, posisi Kali Samin berdekatan dengan IPA Semanggi sehingga kadar pencemaran air yang masuk ke IPA lebih tinggi. Sementara Kali Jenes dan Premulung posisinya jauh dengan IPA Jurug sehingga kadar pencemarannya lebih sedikit.
Editor : Marhaendra Wijanarko