Timlo.net–Potongan kayu yang dipercaya berasal dari palungan Yesus dikembalikan ke Tanah Suci menjelang Natal. Potongan kayu berukuran beberapa centimeter itu dibawa keluar dari Timur Tengah pada abad ke-7. Saat itu St. Sophronius, Patriarch of Jerusalem menyumbangkannya ke Paus Theodore I. Potongan itu disimpan di Basilica of Santa maria Maggiore di Roma, Italia hingga saat ini.
Relik kayu itu tiba di rumah permanennya di Betlehem pada Sabtu (30/11) bertepatan dengan Advent dan pada awal musim Natal. Banyak orang Kristen menyakini jika relik ini mewakili bagian yang sangat penting dalam iman mereka.
“Hal ini menyentuh saya begitu dalam, begitu dalam karena saya benar-benar bisa menemukan bayi kecil Yesus di dalam, saya benar-benar bisa menemukan kehadiran-Nya dan seolah palungan itu pindah ke dalam hati saya,” ujar Barbara Boeterberg kepada CNN, Minggu (1/12) dalam upacara spesial di the Our Lady of Peace Chapel, the Notre Dame Yerusalem untuk merayakan kedatangan fragmen itu.
Barbara, orang Kristen yang tinggal di Israel berkata dia sudah berdoa selama 40 tahun untuk melihat potongan palungan bayi Yesus itu kembali ke tempatnya di Timur Tengah.
“Karena itu di sini hati saya melompat dengan kegembiraan sepanjang waktu, karena Tuhan menjadi manusia dengan kerendahan hati tidur di dalam sebuah palungan,” tambah Barbara.
Paus Francis mengembalikan relik itu, ujar Pendeta Francesco Patton, Custos of the Holy Land. Dia berkata jika Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Paus mengembalikan batu dan kayu dari palungan ke Betlehem paling tidak untuk satu musim Natal selama bertahun-tahun. “Hal ini penting, permintaan Mr. Abbas, sangat penting,” kata Fr. Patton.
Dia berkata jika seluruh palungan dianggap terlalu rapuh untuk dipindahkan. Tapi, potongan kayu kecil itu adalah simbol yang penting sehingga disimpan di dalam St. Catherine’s Church, di dekat the Church of the Nativity di Manger Square di Betlehem.
“Hari ini adalah hari spesial karena hari ini kami menerima relik palungan dari Paus Francis sebagai hadiah dalam pemeliharaan tanah suci,” kata Fr. Patton.
Betlehem, tempat lahir Yesus, terletak di the West Bank, bagian dari wilayah Palestina. Selama bertahun-tahun Abbas mencoba bekerja dengan Vatikan untuk mendorong ziarah umat Kristiani ke Betlehem sekalipun ada masalah keamanan dan politis.
Selama ibadah perayaan di Yerusalem, the Vatican’s Apostolic Nuncio untuk Israel, Leopoldo Girelli menggambarkan relik itu sebagai pengingat yang penting akan kelahiran Yesus dan bagian dari realita yang bisa dipahami oleh semua orang.
“Orang-orang zaman sekarang adalah orang yang berdasarkan kenyataan, untuk apa yang mereka bisa alami secara empiris. Relik ini adalah sesuatu yang nyata yang membawa kita persis ke bagian sejarah di mana Tuhan sendiri menjadi manusia,” kata Leopoldo.
Editor : Ranu Ario