Sragen — Siswi SDIT Az Zahra Sragen, Keysa Dhiandra Prabowo (12) berhasil menyabet medali perak dalam Internasional Mathematics And Science Olympiad (IMSO) ke-16 Tahun 2019 di Vietnam. Suatu prestasi yang sangat membanggakan civitas akademika sekolah dan orang tua.
“Setelah melalui proses yang panjang dari seleksi tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional yang dari Jawa Tengah hanya 2 nama. Dan Alhamdulillah bisa menang berkat dorongan dan doa dari ayah ibunya, Keysa sendiri dan support kita semua dari keluarga Az Zahra, akhirnya prestasi bisa kita raih,” kata Kepala SDIT Az Zahra Sragen, Nurhidayah, Selasa (3/12).
Dalam konferensi pers penyambutan Keysa Dhiandra Prabowo atas kemenanganya itu, Kepala SDIT Az Zahra Sragen, Nurhidayah menyampaikan, merasa bangga karena salah satu siswinya, Keysa Dhiandra Prabowo yang baru pulang dari Vietnam membawa nama Indonesia, pulang dengan medali perak di ajang IMSO.
Rencana jangka panjang IMSO ini sebenarnya sudah ditulis dan direncana sejak Az Zahra dipimpin oleh Dedy Endriyatno, yang sekarang menjadi Wakil Bupati Sragen.
“Ini merupakan kali kedua, kita menyumbangkan medali perak untuk Sragen dan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu Moh Dawam mengatakan, persiapan untuk mengikuti olimpiade ini cukup panjang sudah dipersiapkan sejak Keysa kelas III. Nama SDIT Az Zahra sudah terkenal tidak hanya di Sragen, tapi juga provinsi bahkan dunia.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sragen, Firdaus menyampaikan, perjuangan Keysa patut dibanggakan karena sebagai pembuat sejarah di SDIT Az Zahra, karena bisa bersaing dengan 24 negara dan berhasil menang di ajang IMSO tersebut.
Sementara Keysa sendiri merupakan anak pasangan Wahyu Dwi Prabowo (41) dan Adini (30) tersebut mengaku mengikuti seleksi IMSO tersebut sejak kelas III. Setelah melalui beberapa seleksi yang cukup panjang akhirnya dia berhasil dikirim ke Vietnam.
Semua terdiri dua tim, tim science ada 12 orang dan tim matematika 12 orang dari seluruh Indonesia. Jadi semua 24 orang dikirim ke Vietnam dan Keysa satu-satunya peserta yang berasal dari Sragen.
Kendala yang dihadapi Keysa adalah soal bahasa Inggris, di mana saat lomba tidak diperbolehkan membawa kamus. Padahal semua soal baik IPA ataupun matematika menggunakan bahasa Inggris.
Sebelumnya Keysa begitu tiba di SDIT Az Zahra mendapat sambutan teman-temannya. Sambil membawa bendera merah putih teman-teman Keysa berjejer di gang pintu masuk sekolah. Puluhan karangan bunga juga dipajang di depan sekolah.
Editor : Wahyu Wibowo