Blora — Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyusun sistem berbasis data untuk penyaluran bantuan kepada penerima manfaat. Dengan sistem itu, nantinya penyaluran bantuan akan dilakukan menggunakan kartu pintar.
“Dengan kartu itu, beneficiaries (penerima manfaat) bisa mengambil bantuannya melalui rice truck kita, kalau pas truknya lewat di dekat dia. Atau bisa juga mengambil di toko kita atau rekanan kita,” kata Direktur Program ACT, Wahyu Novian, Rabu (4/12).
Saat ini, basis data penerima manfaat masih dalam proses penyusunan. ACT menghimpun data pribadi dan informasi mengenai bantuan yang menjadi hak masing-masing penerima manfaat. Data tersebut nantinya disimpan di dalam kartu yang memiliki cip Radio Frequency Identification (RFID). Kartu tersebut digunakan untuk mengambil bantuan sesuai hak masing-masing.
“Tinggal disentuhkan ke mesin pembaca kartu, nanti keluar data apa saja yang bisa dia terima,” kata dia.
Kartu tersebut sempat diperagakan saat sesi penyaluran bantuan di Peluncuran Lumbung Beras Wakaf di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora. Ketua Dewan Penasehat ACT, Ahyudin menyentuhkan kartu berwarna hijau ke salah satu dispenser beras di rice truck yang diparkir di lokasi. Tak berapa lama, lima kilogram beras meluncur ke kantong plastik yang sudah disiapkan di mulut dispenser. Beras tersebut diserahkan ke penerima bantuan.
“Saat ini baru di beberapa lokasi yang basis datanya siap. Misalnya di Jabodetabek. Untuk lokasi-lokasi lain masih kita siapkan dulu sistemnya. Kita berharap bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” katanya.