Karanganyar — Di seluruh wilayah Jawa Tengah terdapat sekitar 600 ribu hektare lahan kritis. Untuk di wilayah Karanganyar, terdapat sekitar 12 ribu hektare lahan kritis, baik itu milik Perum Perhutani maupun milik masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah X Jateng, Misbakhul Munir kepada wartawan, pada acara Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) yang dilaksanakan di Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Rabu (4/12).
“Seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk lebih peduli terhadap wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS),” katanya.
Misbakhul mengatakan, 16.900 bantuan bibit tanaman produktif atau buah-buahan seperti durian, kelengkeng, alpukat, dibagikan kepada masyarakat sekitar dan para relawan yang berada di wilayah Karangpandan. Lanjutnya, bibit itu akan ditanam di sejumlah lahan milik masyarkat.
“Untuk pemulihan DAS dari hulu, ada bantuan bibit tanaman produktif sejumlah 16.900. Bantuan tanaman ini ditanam di lahan milik masyarakat. Sekarang yang tidak bisa diatur polanya yaitu penebangan di lahan warga. Perlu dukungan stakeholder dan masyarakat untuk mempertahankan vegetasi tanaman. Harapannya ketika sudah ditanam dipelihara. Nanti buahnya bisa dimanfaatkan namun pohonnya tidak boleh ditebang,” katanya.
Editor : Marhaendra Wijanarko