Solo — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menilai pembubaran Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) di tingkat pusat maupun daerah dilakukan dengan terburu-buru. Kota Solo selama ini merasakan dampak positif dari adanya tim tersebut.
“Kayak-kayak begitu jangan digebyah-uyah gitu lho. Itu kan oknum,” ucap Rudy, Jumat (6/12).
Pembubaran TP4 di pusat dan daerah, menurut Rudy, terkesan terburu-buru. Pasalnya, keputusan tersebut diambil tak lama setelah terjadinya kasus korupsi yang melibatkan anggota TP4D di Yogyakarta. Kota Solo, lanjutnya, tidak pernah mengalami masalah dengan tim itu. TP4D di Solo banyak membantu untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam proses pengadaan barang dan jasa.
“Yang jelas Solo tidak masalah kalau tanpa TP4D. Karena kita tidak ada main mata. Tapi kalau ada, kita lebih nyaman lagi,” kata dia.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati. Menurutnya, TP4D selama ini proaktif dalam mengawasi pembangunan yang dilaksanakan Dinas yang dipimpinnya. Kehadiran TP4D, kata Etty, membuat petugas yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa lebih tenang karena mengurangi potensi penyimpangan.
“Setiap kali kan dia ikut terus. Malah Bu Kajari ikut hadir,” kata dia.